Sabtu, 28 Agustus 2010

bukan biografi bagian 1, saya dan (sembiring) brahmana

Bram dia biasa dipanggil,...
sahabat saya ini asli tanah karo,...
orangnya kalem dan agak susah bercanda tidak seperti saya dan jhon....
tetapi solidaritas dan persahabatn kami tidak pernah terputus dan gak pernah kami ada konflik
itu istimewanya dengan dia.
malahan setelah sekitar 8 tahun kami tidak bertemu,
Bram sempat nginap di rumah kami saat itu saya kerja sebagai tata usaha di bekasi.
satu hal yang pasti dia juga tambah dewasa, dan eh...udah nambah bercandanya...

Rabu, 25 Agustus 2010

bukan biografi bagian 1, saya dan jhon.

Siang itu saya dan Jhon sahabat saya, tiba di terminal leuwi panjang, satu tas berisi handuk, pakaian untuk dua malam, dan tentu saja alkitab, juga gitar. gitar yang aku bawa jadi bahan tertawaan kami.
"Jhon", ujarku "lihat nih, keren kan aku bawa gitar ini"
"uh, keren apanya" jawab Jhon dengan tawa yang tidak lepas dari mulutnya. Aku segera menjawab
"Iya lah keren,... lihat nih bungkusnya YAMAHA...tapi dalemnya YAAMPUN..hahhahah"
Jhon juga tertawa lepas, karena memang bungkusnya saja bermerk YAMAHA tapi isinya gitar tua milikku.
Karena kelakuan kami yang tertawa-tawa orang-orang yang ada disekitar kami bingung melihatnya...
yah itulah saya dan Jhon....gak peduli dimanapun,.......... kami selalu tertawa.

Minggu, 22 Agustus 2010

selamat malam

Susah dan gampangnya menulis

oleh Jeremi Alva pada 08 Maret 2010 jam 16:27
Impian saya tahun iniadalah dapat menyelesaikan tulisan saya yang diangkat dan dipondasikan dari kitab wahyu, mulanya saya belum menentukan apa yang akan saya fokuskan, karena mengingat begitu dalamnya kitab ini.
Namun demikian tentu saja bukan berarti kitab lain tidak sedalam, luas, dan lebar kitab wahyu. Mempelajari kitab ini memiliki daya tarik tersendiri buat saya, dan entah kenapa setiap kali membaca dan ingin menuliskan apa yang jadi impian saya menjadi sebuah buku, tantangannya malah tambah banyak.
Doa dan harapan, yang pastinya dengan iman yang hanya sebiji sesawi terus ada di dalam hati, saya mulai disadarkan bahwa ternyata kekuatan pikiran saya lah yang membuat paradigma tentang 666 dan akhir zaman mentok !
Buku-buku yang tadinya mau jadi bahan referensi, malah lewat begitu saja menjadi bacaan biasa. Menulis buku ternyata gamapang-gampang susah.
Penerbitan buku yang begini begitu langsung diceritakan oleh teman-teman saya, padahal dalam menulis buku ini tidak ada maksud menerbitkannya. hanya sekedar bacaan biasa buat siapa saja yang mau membacanya. Lebih mudah, malah jauh lebih mudah saya tinggal print, lalu copy dan jilid saja sendiri. Pengalaman mengcopy dan menjilid saya dapatkan dari seorang sahabat saya ketika sering bermain di toko fotokopinya.
Nah, untuk finishing sudah disiapkan dan solusinya sudah ketemu, tetapi menulisnya mogok..
komputer sudah ada, bahkan fasilitas internet sudah ada, PUJI TUHAN !
masalahnya sekarang adalah fokus menulis sedikit terganggu. Gangguan itulah yang membuat 'mood' terbang.
Menulis bukanlah mudah, bukanlah gampang, walaupun sekarang ini dari usia remaja saja sudah banyak penulis-penulis hebat, nulis novel, atau fiksi....bahkan banyak penulis buku-buku yang berbobot dan terkenal sampai jadi layar lebar.....
?
lalu, yah susah, yah gampang....
saya tidak suka dengan memudahkan apapun,...memandang sesuatu dengan gampang...
karena pada kenyataannya apapun yang dianggap mudah,..ternyata susah....!!!