Selasa, 28 September 2010

menatap awan

awan itu berarakan menggumpal kecil dan besar
langit biru menjadi latarnya, sungguh indah
putih, lembut kelihatannya...

uh segar memandang awan yang tertiup angin seakan mereka berkejaran bercanda gembira tanpa menyakiti satu dengan yang lain, tidak ada saling menyakiti dan menghianati, karena mereka satu awan

tiba-tiba awan murung dan berubah menjadi kelam
dia menangis membasahi alam di bawahnya
hitam, seram terlihatnya

jangan menangis awanku...jangan....
tersenyumlah dan hibur aku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar